Kamis, 06 Maret 2014

Makna Hidup dari Sahabatku - Part 1



  

Awal yang Indah

Yasmine Wilson, adalah penerus tunggal salah satu perusahaan terkemuka di Asia tenggara. Semua murid di sekolah mengenalnya, dia hidup penuh dengan kemewahan dan harta yang berlimpah, selain itu dia memiliki paras yang cantik, dan otak yang cerdas, serta memiliki sahabat yang selalu ada bersamanya. Kehidupan Yasmine hampir mendekati sempurna. Namun, tidak untuk kebahagian keluarga. Yasmine hanya mempunyai ibu, dan
ibunya pun tidak ada waktu untuk menemaninya. Selalu sibuk dengan kolega-kolega bisnisnya. Alhasil, Yasmine belia pun tak pernah mau menuruti perintah ibunya dan sangat suka berhura-hura dan menghamburkan uang ibunya. Bagi Yasmine sejak kecil hidupnya adalah sahabatnya. Yaitu Rena dan Tina. Kedua sahabatnya tersebut memiliki karakter yang berbeda. Tetapi, mereka tetap bisa bersama.
Rena Adisya Winata, berasal dari keluarga konglomerat kaya. Namun, tidak sekaya Yasmine. Rena merupakan pribadi yang menarik, ramah suka tersenyum dan cerdas otaknya. Orang tuanya telah tiada. Dia hidup bersama dengan Omanya , yang sangat menyayanginya. Namun, sangat Over Protecting, sehingga Rena sering terkekang dengan peraturan-peraturan yang dibuat oleh Omanya, dari yang tidak boleh terlambat minum susu sampai dengan pergaulan bebas.
Tina Suriani, dialah yang memiliki nama paling sederhana diantara persahabatan mereka bertiga. Dia berasal dari keluarga menengah kebawah. Namun dia memiliki otak yang cerdas dan selalu berhasil mendapatkan beasiswa setiap tahunnya. Dia hidup penuh dengan kesederhanaan. Ayahnya hanya seorang pensiunan pegawai negri rendahan, dan ibunya hanya buruh cuci baju yang tidak tetap. Tina berbeda dengan dua sahabatnya, yang merupakan putri tunggal, sedangkan ia memiliki 2 orang adik yang masih kecil. Diantara Persahabatan mereka bertiga Tinalah hidup yang paling susah, bahkan untuk mendapatkan uang saku lebih, Tina selalu bekerja Part time. Walaupun memiliki dua sahabat yang kaya, Tina tak pernah meminta dan selalu menjaga harga dirinya. Walaupun mengalami kesulitan ekonomi Tina merupakan pribadi yang tegar dan selalu berusaha tersenyum menjalani hari-harinya. 
***
Persahabatan mereka berawal dari sebuah peristiwa. Ketika itu matahari pagi sedang bersinar cerah dan hawa udara pun sangat bersahabat.
Yasmine kecil pun sedang berlarian di balkon rumahnya yang luas, lalu mengendap-endap di balik perabot antik koleksian ibunya yang berasal dari berbagai negara. Namun Yasmine kecil yang lugu pun tidak menyadari bahwa tangannya telah menyengol Vas bunga kesayangan ibunya. Lalu vas tersebut terjatuh, dan Yasmine hampir ketahuan dan berlari sekencang tenaganya hingga gerbang luar rumahnya. Dia terus berlari, sehingga dua satpam , dua baby suster , dan tiga pembantunya kewalahan mencarinya. Ketika ibu Yasmine sedang ada meeting dengan kolega bisnisnya dari Itali untuk pembukaan cabang perusahaannya. Seluruh penjaga Yasmine sangat kebingungan dan putus asa sehingga menelpon polisi untuk mencarinya. Sementara itu, Yasmine kecil yang nakal sedang tertawa-tawa sambil memegang perutnya, melihat para penjaganya ketakutan dari balik pagar yang di penuhi rerumputan.
Disanalah Yasmin bertemu dengan Tina yang sedang mencari-cari botol air mineral bekas. Lalu tawanya pun berhenti, dia pun merasa penasaran dengan apa yang sedang dilakukan oleh anak sebaya dengannya. Lalu dia bertanya kepada anak itu, dan anak itu hanya mengatakan bahwa yang ia lakukan adalah untuk mencari uang. Yasmine pun langsung mengeluarkan pendapatnya bahwa anak kecil tidak boleh mencari uang, karena menurutnya telah ada orang tua yang mencari uang. Namun anak kecil itu pun berusaha menjawab pertanyaan Yasmine dan mengatakan bahwa tidak semua orang seperti dia, dan menjelaskan berbagai hal. Ketika itulah mereka saling berkenalan. Dan akhirnya Yasmine tau bahwa anak itu bernama Tina, itulah sahabat pertama dalam hidupnya.
Setelah lama bercerita, mereka akhirnya pergi berkeliling kompleks dan mereka terhenti di sebuah rumah, dan melihat seorang anak yang sebaya dengan mereka sambil memeluk boneka dan bercerita dengan bonekanya. Yasmine kecil yang selalu ingin tahu pun langsung masuk ke pekarangan rumah itu, dan mendekati anak itu. Lalu dia bertanya mengapa anak itu bercerita dengan bonekanya. Dan anak itu menjawab bahwa ia baru kehilangan orangtuanya dan Omanya yang melarangnya untuk bermain keluar, sehingga dia tidak punya teman bermain dan bercerita sendiri dengan bonekanya yang dia anggap temannya. ketika itu juga Tina menyodorkan tangannya dan menjabat tangan anak itu. Namun, anak itu menolak dan mengatakan bahwa Omanya akan marah bila mengetahui dia bersalaman dengan anak yang tangannya kotor, karena Omanya menyuruh dia selalu bersih. Setelah mendengar penjelasan anak itu, Yasmine pun tertawa dan mengatakan bahwa Oma anak itu sangat cerewet dan suka mengatur, tawanya pun semakin deras diikuti oleh Tina. Namun, seketika tawa mereka terhenti karena orang yang mereka tertawakan itu muncul dari balik pintu dan memasang wajah melotot sehingga mereka ketakutan dan berlari terbirit-birit , sehingga botol-botol air mineral bekas yang telah dikumpulkan oleh Tina pun berjatuhan.
Ketika mereka berlari-lari tanpa sadarkan diri, mereka hampir tertabrak oleh sebuah mobil dan untungnya mobil itu bisa terhenti, pemilik mobil itu langsung membuka jendela. Dan ternyata, orang yang hampir menambrak mereka adalah ibunya Yasmine. Dan Yasmine kecil pun sangat terkejut dan hanya bisa terdiam, ketika ibunya memaksa dia untuk naik keatas mobil.Setiba dirumah, Yasmine pun dimarahi oleh ibunya dan mengurungnya di kamar. Yasmine hanya bisa menangis tersedu-sedu di kamar dan tidak mengerti , mengapa ibunya memerahinya.
Keesokan harinya, seperti biasa ibunya Yasmine telah berangkat kerja sebelum Yasmine bangun. Dan Yasmine kecil pun berusaha untuk kabur kembali. Namun penjagaan sudah semakin di perketat dan Yasmin pun mempunyai seorang pengasuh pribadi. Namanya Sharon, dia keturunan indo-Belanda, bahasa indonesia masih menggunakan intonasi Belanda yang sangat kental. Mulai hari itu, Sharon selalu menemani Yasmine dan mungkin menggantikan peran ibunya di rumah dan hari itu juga ibunya Yasmine semakin sibuk dan tidak setiap hari di rumah bahkan lebih sering berada di luar negri untuk mengurus perusahaannya yang kian meluas dan saham keluarganya pun meningkat. Dan senyum lucu di pipi mungil Yasmine pun mulai memudar dan jarang sekali Yasmine berbuat keonaran di rumah dan sering diam di rumah. Melihat tingkah Yasmine yang seperti itu Sharon pun membawa Yasmine ke dokter psikologi, dan dokter itu mengatakan bahwa hal ini terhadi karena Yasmin tertekan jiwanya dan sedikit stress. Sharon menyadari hal ini terjadi, karena ibunya Yasmin yang jarang di rumah dan penjagaan dirumah yang terlalu ketat.
Mulai dari hari itu Sharon berusaha membuat senyum Yasmine kembali dengan memanggil Tina untuk datang kerumah dan bermain bersama dengan Yasmine, dan membujuk Omanya Rena untuk memperbolehkan cucunya bermain dengan Yasmine. Akhirnya, dengan segala pertimbangan Omanya , Rena diperbolehkan bermain dengan Yasmine. Namun, selalu ada aturan bagi Omanya Rena yang membuat Sharon hanya bisa tersenyum simpul menyikapinya. Tidak hanya senyum di pipi Yasmine yang ada. Namun, di pipi mereka bertiga .
Semenjak hari itulah Yasmine, Rena dan Tina bersahabat dan selalu melewati hari-hari bersama hingga kini mereka telah belia dan duduk di bangku SMA. 

***
Mereka bertiga sangat terkenal dengan kecerdasan, bagaimana tidak hampir setiap sudut, pengumuman juara umum dan nilai tertinggi di sekolah,  merekalah yang menempatinya dan selalu bergantian setiap semesternya. Selain itu, mereka juga terkenal dengan kecantikannya. Namun, mereka mempunyai minat yang berbeda di ekskul. Yasmine lebih suka bermain komputer dan sangat jago dalam bidang tecnology and comunication, dan bercita-cita menjadi hacker , karena menurutnya dengan menjadi hacker yang handal ,dia bisa mengacaukan bisnis ibunya dan membuat ibunya marah.
Namun, berbeda dengan Rena yang lebih memilih ekskul tataboga, karena menurutnya dengan memasak bisa menimbulkan sebuah rasa kebahagian tersendiri baginya. Walaupun Omanya sering melarangnya memasak dan sangat tidak menyetujui hobinya tersebut, Rena selalu berusah mengembangkan hobinya dengan diam-diam. Dan kedua sahabatnyalah yang biasa membantunya menyalurkan hobinya tersebut.
Dan berbeda dengan Tina, dia lebih memilh ekskul bela diri, yang sangat sesuai dengan karakternya yang mandiri dan tidak mudah menyerah pada kehidupannya.
Walaupun banyak perbedaan , tetapi mereka tetap bersatu dan bisa menjalani hari-hari bersama.

***
Setiap pagi, inilah ritual yang mereka lakukan. Yasmine seperti biasanya selalu berusaha membawa kabur sedan volvo yang biasanya dibawa Sharon untuk mengantarnya, tapi jarang sekali berhasil. Namun, di pagi yang cerah ini Yasmine telah memasukkan obat pencuci perut di teh hijau bule Indo-Belanda itu, akhirnya berhasil membawa sedan volvo itu dan memacunya dengan kecepatan tinggi, karena itu merupakan kesempatan langka baginya.
Lainhal dengan Rena, paginya selalu di habiskan dengan bersantap pagi sambil mendengar ceramah Omanya yang tak kunjung selesai, dan untunglah pagi ini cepat berakhir, karena klakson mobil itu telah berbunyi berarti sahabatnya telah menjemputnya. Tanpa di komando pun Rena langsung berdiri dan lagi-lagi nenek tua itu memanggilnya, karena Rena hampir lupa mencium pipinya sebelum berangkat sekolah. Yasmine yang melihatnya hanya tertawa  sambil memengang perutnya.
Berbeda dengan Tina, sebelum berangkat sekolah dia membantu ibunya mengambil kain-kain dari tetangga untuk dicuci oleh ibunya. Dan bila masih ada waktu, maka dia akan membantu menjemur pakaian. Apabila jam telah menunjukkan pukul 06.45 wib, maka Tina akan menunggu di perempatan jalan untuk pergi bersama-sama.
Setiba di sekolah selalu saja, ada yang memberikan bunga untuk Yasmine dan menantinya di parkiran. Dan dengan cepat Tina yang agak sedikit tomboi langsung mengacungkan tinjunya, lalu anak-anak lelaki yang menanti Yasmine tadi langsung menyingkir dari hadapan mereka. Tidak lupa Rena selalu menebarkan senyumnya dengan ramah ke semua orang yang dia jumpai pada pagi ini. Karena Rena memang terkenal ramah dan mudah tersenyum kepada semua orang, tanpa mengenal mereka sekalipun.
Pagi yang indah pun telah mereka lalui bersama-sama dengan penuh kebahagian. Dan ada satu hal lagi dari ritual pagi mereka, yaitu berkumpul di sebuah pohon di belakang sekolah yang merupakan tempat berkumpul mereka, tapi pagi ini mereka kesana bukan untuk berkumpul melainkan untuk melihat bunga yang mereka tanam sebulan lalu yang sudah mulai tumbuh. Dan menyiram bunga itu setiap pagi. Sebenarnya Pak Tukimin telah menawarkan diri untuk membantu menyiram bunga itu, tetapi Yasmine menolaknya karena menurutnya bunga itu sangat berarti bagi persahabatannya dan merupakan hadiah dari seseorang yang telah mengajarkan mereka, indahnya sebuah kebaikan.

***
Tepat sebulan sebelumnya, ketika itu Yasmine sangat sedih karena ibunya membatalkan janji makan malam bersama Yasmine. Hal ini dikarenakan ibunya secara mendadak harus segera menemui kolega bisnisnya yang sangat penting dan membatalkan acara makan malam yang telah lama direncanakan oleh Yasmine. Setelah mengetahui hal itu, Yasmine pun bersedih dan tak bisa membendung amarahnya kepada ibunya. Seperti biasa dia langsung mengambil uang di seluruh ATM yang dia miliki, dan mengambil sampai total maksimal uang yang bisa di ambil dan memasukkannya kedalam sebuah plastik. Lalu dia memacu sedan volvonya menuju pemukiman kumuh dan menghambur-hamburkan uangnya, dan dengan itu dia merasa bahagia. Karena menurutnya dengan hal itu dia bisa membuang uang ibunya. Namun, setelah melakukan hal itu, dia langsung masuk ke sedan volvonya tanpa menghiraukan ucapan terimakasih dari pengemis-pengemis yang menerima uangnya, dan menangis didalam mobilnya. Tidak lama kemudian ada seseorang mengetuk jendela mobil Yasmine, namun Yasminetidak menghiraukannya. Dan menggelengkan kepalanya seolah-olah memberi isayarat bahwa uang yang dia bawa telah habis , Yasmine mengira nenek tua itu ingin meminta uang karena tidak kebagian. Namun, nenek tua itu terus mengetuk jendela mobil Yasmine, sehingga membuatnya sangat kesal dan membuka jendela mobilnya. Lalu nenek tua itu langsung memberi sebuah bungkusan dan berkata bahwa Yasmine akan mendapatkan kebahagiannya dengan menerima bungkusan darinya. Namun, Yasmine tidak percaya dan menutup jendela mobilnya kembali tanpa mengambil bungkusan dari nenek tersebut. Lalu, Yasmine mengengas sedan volvonya dam meninggalkan nenek tua itu tanpa menghiraukannya.
Setiba di rumahnya, Yasmine langsung tidur. Didalam mimpinya dia bertemu kembali dengan nenek tua tersebut, dan nenek tua itu mengatakan bahwa dia akan menyesal bila tidak menerima bungkusan itu. Setelah itu, dia langsung terbangun dari mimpinya dan berusaha tidur kembali , tetapi dia tidak bisa memejamkan matanya hingga adzan subuh berkumandang.
Ketika berada di kantin sekolah Yasmine langsung menceritakan kejadian tadi malam dan mimipinya. Tina hanya bisa mengelus dada setelah mendengar kebiasaan buruk Yasmine yang tidak pernah berubah dari sejak dia mengenal uang. Rena hanya mengaduk-ngaduk lemon tea  yang dipesannya. Yasmine pun bingung dan memaksa sahabatnya untuk memikirkan jalan keluarnya. Ketika ditanya kembali Rena hanya bingung dan mengatakan bahwa dia akan menanyakan kepada Omanya terlebih dahulu, sedangkan Tina hanya mengangkat bahu sambil menggelengkan kepala.
Yasmine pun lama bermenung dan sekali-kali menggelengkan kepalanya. Dia terus berpikir kepada siapa dia sebaiknya bercerita. Setelah menimbang-nimbang, bila dia bercerita kepada Sharon, mana mungkin bule Indo-Belanda itu mengerti hal ini. Dan bila dia bertanya kepada Omanya Rena, adanya dia pasti akan disangka kualat dan tentunya tidak lupa ceramah panjangnya, yang mungkin membuatnya mengantuk sebelum mendapatkan inti dari ceramahnya. Terpintas di otaknya sejenak untuk bercerita kepada Bu Lastri, ibunya Tina. Karena menurutnya hanya dengan ibunya Tinalah dia bisa berbagi pendapat.
***
Setelah jam pelajaran terakhir berakhir, Yasmine mengatakan idenya tadi kepada Tina untuk menemui ibunya. Tina pun mengatakan bahwa dia tidak bisa menemani Yasmine untuk menemui ibunya, karena siang ini dia ada kerja tambahan di caffe tempat dimana dia bekerja part time. Akhirnya Yasmine memutuskan untuk pergi sendiri menemui ibunya Tina.
Setiba di rumah Tina, Yasmine mengetuk pintu berulang kali. Namun, tidak ada jawaban dari dalam. Sehingga Yasmine pun langsung bisa menebak bahwa Bu Lastri belum pulang dari pasar, karena menurut Tina pada hari ini merupakan jadwal ibunya untuk pergi ke pasar. Sehingga dia pun langsung tersenyum kecil dan tanpa canggung langsung mengambil kunci di sela-sela pot bunga yang berada di teras rumah Tina yang sederhana.  Karena sejak dulu keluarga Tina telah menganggap Yasmine seperti anaknya dan memberitahu dimana letak kunci pintu.
Setelah beberapa lama menunggu akhirnya Bu Lastri pun tiba di rumah dan agak sedikit terkejut menemukan pintu rumahnya telah terbuka,  mencari-cari siapa yang telah membuka pintu rumahnya dan langsung dia memerhatikan kunci yang masih terpasang di ganggang pintu. Dengan tersenyum kecil sambil menggeleng-ngelengkan kepalanya Bu Lastri dengan mudah menebaknya, bahwa hanya satu orang yang biasa menggunakan kunci itu.
“ hei .. anak nakal, keluarlah. Ibu sudah tau, pasti kamu yang datang”. Bu Lastri telah menggap Yasmine seperti anaknya sendiri dan memperbolehkannya memangilnya dengan sebutan ibu. Tiba-tiba Yasmine pun langsung mengejutkan Bu Lastri, hal ini memang telah diduga oleh Bu Lastri, karena dia telah mengetahui sifat Yasmine yang sedikit jahil.
Hal ini telah diketahui oleh Bu Lastri sejak Yasmine kecil masih berkepang dua menangis terisak-isak di sebuah taman ketika sedang bermain dengan anaknya, dia mendapati Yasmine yang sedang bersedih karena ibunya tidak bisa menemaninya bermain. Semenjak hari itulah Bu Lastri memperbolehkan Yasmine memanggilnya ibu. Dan rasa sedih Yasmine pun sedikit terobati dengan adanya seseorang yang bisa memberikannya kasih sayang. Sehingga bila Yasmine ada masalah, dia selalu datang ke rumah Tina dan bercerita dengan Bu Lastri.
“ada apa ? kenapa kamu datang sekarang, bukannya hari ini jadwal ekskul apa itu ? ibu lupa, yang kamu suka itu lho ?” dengan penuh senyum Bu Lastri menanyakannya. “Oh.. ekskul komputer bu, hari ini Yas bolos bu. Ada sesuatu yang ingin Yas ceritakan”. Dengan sedikit terkejut Bu Lastri mendengarnya .
Setelah selesai menceritakan seluruh peristiwa yang terjadi tadi malam Bu Lastri menitikkan air matanya , mengetahui Yasmine menangis karena ibunya yang terlalu sibuk dan tak menghiraukan putrinya yang sangat membutuhkan perhatiannya. Namun, Bu Lastri berusaha menutupi sedihnya dan malah tersenyum sambil berkata bahwa Yasmine harus merubah hobinya yang buruk itu,  dan jika dia memang ingin membuang uang ibunya lebih baik dia sumbangkan ke panti-panti asuhan atau yayasan amal lainnya. Mendengar perkataan Bu Lastri, Yasmine pun langsung tertawa dan mengatakan bahwa ide Bu Lastri itu sedikit aneh, dan mengatakan bahwa itu bukan lagi membuang uang melainkan bersedekah.
Bu Lastri hanya bisa tersenyum simpul mendengar perkataan Yasmine yang semakin hari semakin bijak, sejak dia mengenal Yasmine dia telah melihat bahwa Yasmine adalah anak yang bijak dan tegar walaupun dia sangat manja. Setelah mendengar celotehan Yasmine yang bagaikan murai berkicau, hati Bu Lastri pun sedikit senang karena apabila Yasmine telah berkicau seperti itu, dia telah melupakan kesedihannya kepada ibunya.
Selain itu, Bu Lastri menyuruh Yasmine untuk mencari nenek tua itu, karena menurutnya tidak baik menolak pemberian orang yang ingi bernuat baik kepada kita. Dan penolakan Yasmine itu bisa membuat nenek tua itu kecewa dan mungkin sedih. Serta Bu Lastri juga mengatakan tentang mimpi Yasmine bertemu dengan nenek tua itu, mungkin rasa bersalah Yasmine karena tidak menerima pemberian nenek itu.
Setelah mendengar penjelasan Bu Lastri, Yasmine pun langsung menuruti perintah Bu Lastri untuk mencari nenek tua itu. Dari dulu Yasmine selalu mengiyakan dan menuruti perkataan Bu Lastri dari pada perkataan ibunya sendiri.

***
Keesokan harinya, Yasmine mengajak kedua sahabatnya untuk mencari nenek tua yang pernah menemuinya. setiba di pemukiman kumuh itu, dia langsung menghentikan sedan volvo kesayangannya. Dan ketiga sahabat itu di bawah komando Yasmine untuk berpencar di sekitar pemukiman kumuh itu, untuk mencari nenek tua.
Setiba disana Rena dan Tina masing-masing membawa nenek-nenek tua menemui Yasmine, namun tidak ada satu pun dari nenek tua yang di bawa oleh kedua sahabatnya itu yang merupakan nenek tua yang menemuinya pada malam itu. Ketiga sahabat itu pun mulai putus asa untuk mencari nenek tua itu. Karena hari telah sore , Yasmine memutuskan untuk mencarinya kembali pada hari berikutnya. Selain itu, Rena juga memutuskan pada keesokan harinya mereka kesana sebaiknya membawakan makan siang gratis, karena menurut Omanya bila ingin mendapatkan sesuatu terlebih dahulu kita harus berbuat baik, supaya kita dimudahkan untuk mendapatkan yang kita inginkan. Tina hanya tersenyum simpul mendengar perkataaan bijak Rena, walaupun mengulang kembali kata-kata Omanya. Dan Yasmine pun kembali tertawa terbahak-bahak , bila mendengar Rena mengulang kata-kata Omanya dengan menggunakan logat khas keraton Omanya.
Pada hari berikutnya, ketiga sahabat itu berkeliling kembali di sekitar pemukiman kumuh itu sambil membawakan makan siang gratis untuk orang-orang di sekitar pemukiman kumuh itu. Dan seorang lelaki bertanya kepada mereka bertiga, tentang apa yang mereka cari di pemukiman kumuh ini, lalu mereka menjelaskan bahwa mereka sedang mencari seorang nenek tua dan Yasmine menceritakan ciri-ciri nenek tua itu kepada lelaki tersebut. ternyata lelaki itu mengenal nenek tua yang dicirikan oleh Yasmine, lalu membawa mereka ke sebuah rumah kardus yang reot. Mereka memang belum sampai sejauh ini berkeliling pemukiman kumuh tersebut. dan tidak mengira di balik semak-semak ini masih ada rumah.
Setelah masuk kedalam rumah tersebut, Yasmine pun langsung menitikkan air matanya, untuk pertama kalinya dia menitikkan air mata untuk orang lain selain ibunya. Dia sangat sedih melihat nenek tua itu, yang sedang terbaring lemah di atas lantai tanah yang hanya beralaskan kardus bekas, dan Yasmine langsung menghampirinya dan berkata lirih . “ nek, maafkan aku. Aku kemarin sangat sedih, jadi aku tidak bisa menerima bungkusanmu. Tapi, sekarang aku ingin mengambil bungkusan itu”. Dan nenek tua itu pun langsung perlahan-lahan membuka matanya yang sedikit kabur, sambil mengerak-gerakkan tangannya seperti sedang mencari sesuatu, dan memang nenek tua tersebut sedang mencari bungkusan yang ingin dia berikan pada malam  itu, lalu dia menyerahkan bungkusan tersebut kepada Yasmine , “ ambillah ini, dan tanam . aku yakin kamu akan bahagia dengan melihat tumbuhan ini bila kelak bunganya mekar”. Yasmine hanya menitikkan air mata sambil mengangguk. Nenek tua itu pun kembali berkata , “ aku sering melihatmu menangis setelah memberikan uang yang banyak kepada kami ? aku tidak tahu, kenapa kamu menangis ? kamu berbeda dengan orang lain, biasanya orang lain setelah memberikan uangnya, dia akan tersenyum. Tetapi , kamu menangis. Sebuah pemilik bunga memberikan bibit ini kepadaku, katanya bila bunga ini mekar akan membuat orang bahagia. Aku memberikannya padamu”. Yasmine pun lagi-lagi mengeleng dan bertanya kepada nenek tua itu, “ kenapa kamu berikan ini padaku ? aku bukan cucumu ?”. Dengan terbata-bata nenek tua itu menjawab sambil menahan rasa sesak di dadanya , “ aku ingin melihat kamu tersenyum , kamu anak baik”. Ternyata itu, merupakan kata-kata terakhir yang bisa di ucapkan dari nenek tua itu.
Rena dan Tina pun langsung memeluk Yasmine dari belakang dan merangkul sahabatnya. Menagislah ketiga sahabat tersebut untuk seseorang yang tak begitu mereka kenal, namun telah mengajari mereka tentang indahnya sebuah kebaikan.
Semenjak itulah, mereka bertekad akan memelihara dan menanam bunga tersebut tanpa bantuan orang lain, serta kelak menjadikan bunga tersebut sebagai simbol persahabatan mereka sampai mereka menjadi nenek tua seperti nenek tua yang telah memberikan bibit bunga tersebut hingga mereka menutup mata. Mereka memilih menanamnya di bawah pohon yang berada di halaman belakang sekolah mereka.

***
eeits,,, ini belum selesai ........!!!
Penasaran sama kelanjutannya ..??? ayo klik Disini

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll